Electrical Engineering

Mobil listrik (electric vehicle/EV) kini menjadi tulang punggung transisi global menuju transportasi rendah emisi. Namun, salah satu tantangan utama yang masih dihadapi adalah sistem pengisian daya. Kabel pengisi konvensional sering kali dianggap tidak praktis, terutama dalam konteks adopsi massal. Untuk menjawab persoalan tersebut, teknologi Wireless Power Transfer (WPT) hadir sebagai solusi yang menjanjikan, memungkinkan kendaraan mengisi daya secara otomatis tanpa perlu colokan kabel.

WPT bekerja dengan prinsip inductive coupling atau resonant magnetic coupling, di mana energi listrik ditransfer dari transmitter di permukaan jalan ke receiver coil di bawah kendaraan. Dengan metode ini, pengisian dapat berlangsung hanya dengan memarkirkan mobil di atas pad khusus. Penelitian oleh Budhia et al. (2013) menunjukkan bahwa sistem WPT untuk EV dapat mencapai efisiensi hingga 90%, mendekati performa pengisian kabel.

Keunggulan utama WPT terletak pada kenyamanan dan otomatisasi. Pengemudi tidak lagi perlu mencolokkan kabel, sehingga pengisian dapat dilakukan di rumah, tempat parkir umum, atau bahkan secara dinamis ketika kendaraan bergerak di jalan yang dilengkapi infrastruktur WPT. Zhang et al. (2019) mencatat bahwa teknologi dynamic wireless charging berpotensi mengatasi keterbatasan jarak tempuh (range anxiety), karena mobil dapat terus terisi selama perjalanan.

Selain kenyamanan, WPT juga memiliki implikasi strategis bagi mobilitas pintar (smart mobility). Integrasi dengan sistem IoT memungkinkan pengisian yang terjadwal dan adaptif, misalnya hanya dilakukan saat harga listrik rendah atau ketika jaringan memiliki kapasitas lebih. Bahkan, dalam skenario masa depan, kendaraan listrik dengan WPT dapat berfungsi sebagai penyimpan energi terdistribusi (vehicle-to-grid/V2G), yang membantu menyeimbangkan pasokan energi terbarukan. Menurut studi Covic & Boys (2013), WPT untuk EV dapat menjadi komponen penting dalam ekosistem energi cerdas.

Meski demikian, teknologi WPT masih menghadapi sejumlah tantangan. Biaya instalasi infrastruktur, standar interoperabilitas antar produsen, serta isu keselamatan elektromagnetik masih perlu diatasi sebelum adopsi massal. Selain itu, efisiensi pengisian bisa menurun jika posisi kendaraan tidak presisi dengan pad transmitter. Namun, dengan kemajuan desain coil adaptif, kontrol posisi otomatis, dan dukungan regulasi, hambatan tersebut semakin berkurang (Li & Mi, 2015).

Dengan perkembangan riset dan uji coba global, WPT semakin mendekatkan visi pengisian mobil listrik yang sepenuhnya otomatis, efisien, dan nyaman. Jika pengisian kabel adalah masa kini, maka pengisian nirkabel adalah masa depan. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi juga mempercepat adopsi kendaraan listrik sebagai solusi mobilitas berkelanjutan dunia.


Referensi
  1. Budhia, M., Covic, G. A., Boys, J. T., & Huang, C. Y. (2013). Development of Inductive Power Transfer Systems for Electric Vehicles. IEEE Transactions on Industrial Electronics, 60(7), 2838–2845. https://doi.org/10.1109/TIE.2012.2191750
  2. Zhang, W., White, J. C., & Mi, C. C. (2019). Dynamic Wireless Power Transfer for Electric Vehicles. IEEE Transactions on Industrial Electronics, 66(7), 5304–5315. https://doi.org/10.1109/TIE.2018.2869340
  3. Covic, G. A., & Boys, J. T. (2013). Inductive Power Transfer. Proceedings of the IEEE, 101(6), 1276–1289. https://doi.org/10.1109/JPROC.2013.2244536
  4. Li, S., & Mi, C. C. (2015). Wireless Power Transfer for Electric Vehicle Applications. IEEE Journal of Emerging and Selected Topics in Power Electronics, 3(1), 4–17. https://doi.org/10.1109/JESTPE.2014.2319453
  5. Khaligh, A., & Dusmez, S. (2012). Comprehensive Topological Analysis of Conductive and Inductive Charging Solutions for Plug-In Electric Vehicles. IEEE Transactions on Vehicular Technology, 61(8), 3475–3489. https://doi.org/10.1109/TVT.2012.2198675

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Secret Link